"Pasukan kuning terus menggesa normalisasi drainase di Jalan Soebrantas. Sesuai arahan Pj wali kota, program pencegahan dan penanggulangan banjir harus terlaksana sebaik-baiknya," kata Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah, Selasa (19/12).
Drainase yang tersumbat oleh sedimen dan juga tumpukan sampah merupakan salah satu penyebab utama melimpahnya banjir hingga ke jalanan. Dinas PUPR mengimbau warga aktif bergotong-royong membersihkan drainase.
"Mari dukung kami dengan bergotong-royong bersama untuk ciptakan lingkungan yang asri dan bersih. Dengan dukungan seluruh masyarakat, kami yakin dan percaya perubahan ini menjadi lebih cepat dan tepat," ucap Edu, sapaan akrabnya.
Diberitakan sebelumnya, Pekanbaru sedang berada di puncak musim hujan akhir tahun ini. Guna mencegah banjir, Pemko Pekanbaru harus memilih sungai dan drainase yang paling rentan memicu banjir.
"Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bulan ini puncak musim hujan. Sekarang, hujan terjadi sepanjang hari," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Jumat (1/12/2023).
Banjir yang terjadi di Jalan Soebrantas beberapa hari lalu itu telah dilaporkan ke Penjabat (Pj) Wali Kota Muflihun. Pj Wali Kota telah memberikan arahan.
"Dalam diskusi dengan Pj Wali Kota, saya sampaikan bahwa satu-satunya cara mengatasi banjir itu adalah melakukan normalisasi sungai dan parit," ungkap Indra Pomi.
Hal ini terbukti saat parit Jalan Arifin Ahmad dibersihkan. Penghalang air di dalam parit dibersihkan.
"Kami membongkar jembatan-jembatan kecil menuju ruko di Jalan Arifin Ahmad. Kami angkat sedimen yang membuat parit makin rendah," ujar Indra Pomi.
Arahan Pj wali kota, beberapa ruas jalan harus dibongkar semua drainasenya. Tetapi, pembongkaran drainase itu butuh biaya.
"Sehingga, kami memutuskan pembongkaran drainase yang menjadi prioritas saja. Salah satu prioritas itu di Jalan Soebrantas (KP).